Session 04 - Evaluasi Rancangan Antarmuka ( Evaluating Interface Design ) | Interaksi Manusia Komputer

Diposting oleh Unknown on Senin, 18 November 2013

Session 04 -
EVALUASI RANCANGAN ANTARMUKA
(Evaluating Interface Design)

Seorang desainer yang begitu dalam terlibat dalam pengembangan produk bisa membuat kesalahan tanpa menyadarinya. Oleh karena itu produk sebelum digunakan harus diuji secara ekstensif untuk menemukan kesalahan. Tapi pengujian ekstensif sangat mahal. Untuk itu rencana evaluasi diperlukan.

Yang perlu diperhatikan dalam rencana evaluasi meliputi:
–     Tahapan perancangan (awal, tengah, akhir).
–     Tingkat kebaruan proyek (terdefinisi atau bersifat eksplorasi).
–     Jumlah pemakai yang diperkirakan.
–     Tingkat kritis antarmuka (mis. sistem medis kritis kehidupan vs. dukungan pameran di museum).
–     Biaya produk dan keuangan yang dialokasikan untuk pengujian.
–     Waktu yang tersedia.
–     Pengalaman perancangan dan tim evaluasi.

Ulasan Pakar (Expert Review)

  • Ulasan pakar yang cukup formal telah terbukti efektif.
  • Ulasan pakar dapat dilakukan di awal atau di akhir fase perancangan, dan keluarannya berupa laporan formal dengan masalah yang ditemui atau rekomendasi perubahan.
  • Metode ulasan pakar:
         –     Evaluasi heuristik
         –     Ulasan kesesuaian dengan pedoman (guidelines review)
         –     Pemeriksaan konsistensi
         –     Penelusuran kognitif
         –     Pemeriksaan usability formal

  •  Heuristic Evaluation
  • Sekelompok pakar menguji antarmuka terhadap prinsip-prinsip usability (heuristics)
  • Melibatkan 3-5 pakar– setiap pakar menemukan permasalahan-permasalahan perancangan dan usability yang berbeda
  • Guideline Checklist Review
    Seorang pakar membandingkan rancangan dengan dokumen pedoman
  • Memeriksa format, navigation, context, workflow, dsb
    Contoh:  Penggunaan font Sans Serif 10pt. seperti: Arial atau Verdana pada halaman Web untuk kemudahan membaca
    Cognitive walkthroughs
    Pengujian antarmuka oleh pakar dengan mengambil peran sebagai pengguna yang sedang menggunakan sistem untuk menemukan permasalahan






Uji dan Laboratorium Usability

  • Uji usability (usability test) memberikan konfirmasi kemajuan yang mendukung dan rekomendasi perubahan yang spesifik.
  • Uji usability tidak hanya mempercepat proses, tetapi juga menghasilkan penghematan biaya yang dramatik.
  • Sifat Laboratorium Usability Sederhana
  • Dua ruangan 3x3 meter, dibatasi kaca satu arah.
  • Satu untuk ruang kerja peserta.
  • Satu untuk pengamat (perancang, manajer, pelanggan).


Memilih Peserta untuk Uji Usability

    • Peserta dipilih mewakili komunitas pemakai dengan memperhatikan:
       – Pemahaman komputer 
       – Pengalaman mengerjakan tugas
       – Motivasi dan pendidikan
       – Kemampuan bahasa alami yang digunakan dalam antarmuka.
  • Peserta uji usability harus diberitahu bahwa bukan mereka yang diuji, tetapi software dan antarmuka          pemakai.
 • Keikutsertaan dalam uji usability adalah sukarela, dengan perjanjian terlebih dahulu.

Usability Test - Metodologi

  • Libatkan 4-5 pengguna dan evaluasi interksi mereka dalam menyelesaikan kasus-kasus nyata.
  • Lakukan test sedini mungkin dalam tahapan perancangan – paper prototypes, wireframes, HTML mockups, dsb.
  • Lakukan pencatatan (log) selama pengujian
  • Buat rekaman video
  • Ukur kepuasan pengguna dengan on-line feedback questionnaire
  • Diskusikan permasalahan-permasalahan dan rekomendasi-rekomendasi terkait usability dengan tim pengembang.  


Mengapa hanya melibatkan 4 sampai 5 peserta?
• Menguji dengan 5 orang yang mewakili pengguna biasanya cukup utk mengungkapkan 90% atau lebih permasalahan-permasalahan usability
• More users = more time + more expense + repeated usability issues
• Peserta yang lain bisa dilibatkan dalam pengujian selanjutnya terhadap antarmuka pemakai yang sudah diperbaiki.
• Pengujian yang dilakukan beberapa kali sangat berguna untuk memberbaiki rancangan dan bukan hanya mendokumentasikan kekurangan-kekurangan.

Beberapa Teknik Laboratorium Usability

   •      Meminta pemakai mengucapkan apa yang mereka pikirkan dan akan kerjakan (think aloud).
   •      Menggunakan dua peserta bekerja bersama untuk mendukung bicara.
   •      Memvideokan kegiatan peserta untuk dilihat lagi kemudian.

Uji Usability di Lapangan

• Uji lapangan berusaha menempatkan antarmuka pemakai dalam lingkungan realistik dalam periode waktu tertentu. Pencatatan (logging) software lebih membantu.

Survey

•      Kunci survey yang berhasil:
    –     Tujuan yang jelas di awal.
    –     Pengembangan hal-hal terfokus yang membantu mencapainya.
•      Tujuan survey dapat dikaitkan dengan model OAI. Pemakai dapat ditanyakan kesan subjektif mereka tentang aspek antarmuka.
•      Tujuan survey yang lain adalah untuk menemukan:
    –     Latar belakang (umur, asal, jenis kelamin, pendidikan, penghasilan)
    –     Pengalaman dengan komputer
    –     Tanggung jawab pekerjaan
    –     Gaya kepribadian
    –     Alasan tak menggunakan antarmuka
    –     Keakraban dengan fitur
    –     Perasaan setelah menggunakan antarmuka

Uji Penerimaan (Acceptance Tests)

•  Untuk proyek implementasi besar, klien biasanya menentukan tujuan objektif dan terukur untuk kinerja hardware dan software.
• Jika produk gagal memenuhi kriteria penerimaan, sistem harus diperbaiki sampai berhasil.
• Kriteria terukur dari antarmuka pemakai adalah kelima faktor manusia terukur.

Sekian artikel mengenai Evaluasi Rancangan Antarmuka dalam pelajaran Interaksi Manusia Komputer.

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar